Kisah Yang Menginspiratif Tentang Kesetiaan Seorang Suami Terhadap Istrinya


Dalam tulisan ini saya mengutip cerita yang menginspiratif tentang apa yang ditulis oleh M Suyanto, dalam bukunya Small Is Powerful. :)
cerita itu mengisahkan seorang bapak yang berusia 58 tahun, di usianya yang senja, beliau mengisi hari-harinya dengan merawat istrinya yang sakit.

Mereka sudah menikah selama 32 Tahun dan di karuniai empat orang anak, namun setelah melahirkan si bungsu kaki si istri lumpuh. memasuki tahun ketiga seluruh tubuh si istri semakon lemah, bahkan lidahnya tak bisa lagi digerakkan, Setiap hari bapak tersebut memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan membopong istrinya ke tempat tidur, biasanya sebelum berankat kerja beliau membopong istrinya ke depan layar TV supaya bisa menikmati acara televisi. Walau tak dapat berbicara, istrinya selalu berusaha tersenyum. Tempat kerja bapak tersebut tak jauh dari rumah nya sehingga ia selalu pulang pada jam makan siang untuk menyuapi isterinya. pada waktu sore hari, ia memandikan istrinya dan menghabiskan sisa waktu sampai menjelang tidur, sembari menceritakan aktivitasnya sehari hari. 

Suatu hari ketika mereka berkumpul, anak sulungnya bertanya, "Pak sejak kecil kami melihat bapak merawat ibu dengan tulus, kami tidak  pernah sedikitpun mendengar keluhan yang keluar dari bibir bapak. ketika kami sudah dewasa pun bapak tidak mengizinkan kami untuk merawat ibu, seperti yang bapak lakukan. Mengapa bapak tidak menikah lagi supaya ada yang mengurus bapak dan kami yang mengurus ibu?kemudian bapak menjawab "anak-anakku, jika perkawinan dan hidup ini hanya sekedar untuk memenuhi hawa nafsu belaka, bapak pasti sudah menikah lagi. Satu hal yang perlu kalian ketahui bahwa dengan kehadiran ibu disamping bapak sudah cukup. Ibu telah melahirkan kalian, anak-anak yang selalu rindukan dan memberi kebahagiaan buat bapak, bapak sangat menghargai ibu kalian, karena ia sudah mengambil resiko untuk menjadi pendamping bapak, terutama saat kalian hidup di dunia ini. Tanyakan pada ibu kalian, apakah ia menginginkan keadaannya seperti yang sekarang ini? bapak bahagia karena kalian memikirkan kebahagiaan bapak, tetapi apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibu kalian? anak2 nya terduam,, mereka tak dapat menahan air mata haru mereka. 


hari itu mereka menyelami kesejatian cinta sesosok pria yang sudah menikahi ibu mereka.yang sekaligus telah membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang...


:)


0 Responses So Far: