Namanya Bagus Barokah :)


Seharian tadi saya dan kawand2 ngebolang di solo,,  Saya sempat mendapat pengalaman istimewa dan sempat mengubah pandangan hidup saya selama ini, Hal ini bermula saat saya dan kawan2 menyempatkan mampir di pedagang kaki lima untuk makan,,, Faiq, fian,tia, ridwan, dan dila memilih untuk membeli sate, lalu saya dan uun cenderung menjatuhkan pilihan kami untuk membeli mie ayam.... Ketika kami menunggu mie kami di buat,, kami ngobrol2 ditaman ...dari situlah saya mengenal nya,,, namanya Bagus Barokah,,, .. saat dia menyebutkan nama ini, saya sempat dibuat nya merinding... kalian tau kenapa?? Simak ceritaku yaa,,, Si kecil ini berumur kurang lebih 7 tahun, dengan memakai pakaian dewasa yang kumal n ga pantas pakai untuk anak seumurannya ketika itu dia bernyanyi di depan kami.. dan mendekati kami untuk mengajak bicara, sewaktu kami sedang menunggu mie kami di buat di taman,,, terus terang pada awalnya,, saya dan uun bersikap antisipasi dengan anak ini... karena satu jam sebelumnya kami sempat dibikin kesel sama sekumpulan pengamen jalanan seumuran dia soalnya mereka  meminta uang kami dengan "sedikit memaksa".... ketika itu si bagus barokah bertanya pada kami.. "mbak gak pindah tempat aja, ini udah gerimis lho.." lalu kami menjawab "bangkunya penuh dek :)," "tu lho mbak.. berteduh aja di depan gereja" sanggah nya lagi.." aku pun menolaknya dengan halus.. iyaa... nanti saja.. kalo udah deres jawab ku.. sementara itu si uun sedang sibuk dengan hp nya.

selang beberapa menit kemudian si kecil bilang lagi.. mbak nii makin deres lhoo... tar mbak bisa masuk angin,, setelah dia berbicara demikian saya pun semakin tertarik untuk menyelami lebih dalam pribadi anak ini,, saya memberinya senyuman dan bilang *iya dek, bentar lagi mbak pindah tempat *... lalu saya mencoba bertanya pada anak itu,,* adek rumahnya mana?? * Dia menjawab,, *aku pengamen mbak,,, aku bisa tidur dimana aja. Yang penting dalam sehari aku aku bisa makan * ketika saya mencoba menanyakan tentang dia lebih lanjut tiba2 turun hujan deras,, sehingga membuat kami lekas2 pindah dari tempat itu dan mencari tempat untuk berteduh Lalu?? Kalian tau apa yang terjadi dengan si kecil?? Dia menutupi dirinya yang kehujanan itu dengan jaket kumal yang ia kenakan..
 
Si kecil ini membuat saya semakin penasaran,, ketika saya mencoba untuk menyuruh nya berteduh di dekat kami... dia menolak.. dia lebih memilih kehujanan dari pada sekedar berteduh di payungan besar yang udah disediain oleh penjual mie ayam.. Dia sangat care sekali kawand2,,, ketika dia melihat dua orang pembeli yang bingung mencari tempat duduk disekitar payungan yang udah disedian penjual mie dengan polos ia menanyakan salah satu dari mereka* mbak kok ga duduk? *Si mbak2 it menjawab,, *gimana saya mau duduk,, kursi nya saja basah,,* dengan siagap dia langsung mengambil lap, dan dia melap tempat duduk ke dua pembeli itu,, dengan senyum ia berkata *mari mbak silahkan duduk * Si kecil ini,, mulai merebut hati ku,, ketika dia sibuk melap meja kursi yang kehujanan, membereskan kursi yang tak beraturan, dan membawa piringan kotor ke penjual mie ayam, dia lakukan itu dengan senang hati dan sangat gesit,, bahkan ga segan2 dia memayungi pembeli lainnya yang mendapat naungan payungan besar paling pinggir agar si pembeli itu merasa nyaman saat makan. Saya berkali kali menegurnya,, untuk berteduh disamping saya,, karena saya ga tega liat dia basah kuyup seperti itu, tapi dia menolak dengan halus,, bahkan saya pun meminta dia untuk menemani kami makan dia pun kembali menolak dengan alasan kenyang. Si kecil ini betul2 membuat saya terheran heran, katanya dia adalah seorang pengamen,, sepengetahuan saya, saat si pengamen di beri sesuatu dia akan menerima, tapi si kecil ini lain,, banyak pengunjung yang membeli mie ayam di situ,dia malah ga meminta minta, dia lebih memilih menyibukkan diri dengan kegiatan yang aku jelasin di atas tadi,,

saya sempat berfikir apa kah anak ini bekerja pada penjual mie ayam? Mata saya ga pernah lepas dari gerak geriknya, saya melihat penjual mie ayam sangat menyukai kerja si kecil ini, mereka sering tersenyum saat si kecil bekerja dengan gesit nya. Saya bertanya padanya kembali.. siapa nama mu dek? Dengan lantang dia menjawab bagus barokah mbak!! *sambil mengangkat payung yang diberi oleh penjual mie ayam ke atas,, dia sangat semangat saat menyebut namanya itu...  kawand2,,, saya sampai merinding ketika dia menjawab demikian sementara hujan semakin deras... Tergerak hati pengen ngasi sesuatu ke dia,,, tapi saya bingung,, bagaimana saya mau memberi,,, Dia membuat saya begitu segan! Ya!! Baru kali ini saya dibuat segan oleh pengamen... bingung,, bagaimana cara untuk memberinya,, bahkan aku sampai bertanya pada uun waktu itu, si uun pun sama bingungnya seperti ku .. tapi akhirnya aku punya ide,, Ketika kami membayar mie ayam,, saya menitipkan sejumlah uang yang tak seberapa itu kepada bapak penjual mie ayam,, saya meminta bapak itu untuk mengasihkan uang tersebut kepada si anak, namun setelah saya pergi dari tempat itu.

Coba temen2 renungin apa jawaban si bapak?? Beliau bilang,, wah mbak,, kenapa ga langsung ngasih ke anak nya saja, nanti dia gak percaya kalau yang kasih uang ini si mbak,, lha wong dia sering menolak pemberian saya... Hah?? Lalu saya berkesimpulan,, brarti si kecil ini bukan pekerja dari penjual mie ayam,,, dia seperti itu memang inisiatif dia sendiri!! Hebat!! Saya sempat terharu dengan semangat si kecil bagus barokah itu,, Dia yang membuka mata saya.. bagaimana selama ini saya menilai pengamen,, Ya,, dia sikecil kumel... yang bekerja tanpa pamrih kawand2.. Semoga saja suatu saat nanti, Tuhan mempertemukan saya dan dia kembali.. dan saya bisa mengadopsi nya, menyekolahkan dia dan memberi penghidupan yang lebih baik untuknya,,amin Semoga hidup mu selalu barokah nak :)


0 Responses So Far: